Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, Nabi ﷺ bersabda:
ﻭَﻣَﻦِ ﺍﺳْﺘَﻤَﻊَ ﺇِﻟَﻰ ﺣَﺪِﻳﺚِ ﻗَﻮْﻡٍ ﻭَﻫُﻢْ ﻟَﻪُ ﻛَﺎﺭِﻫُﻮﻥَ ﺃَﻭْ ﻳَﻔِﺮُّﻭﻥَ ﻣِﻨْﻪُ ، ﺻُﺐَّ ﻓِﻰ ﺃُﺫُﻧِﻪِ ﺍﻵﻧُﻚُ ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟْﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ
“Barang siapa menguping pembicaraan orang lain, sedangkan mereka tidak suka (kalau pembicaraannya didengarkan selain dari mereka), maka pada telinganya akan dituangkan cairan tembaga meleleh pada Hari Kiamat.” [HR. Bukhari no. 7042].
Imam Adz Dzahabi mengatakan, bahwa yang dimaksud dengan al-aanuk adalah tembaga cair.
Yang namanya tembaga cair tentu saja dalam keadaan yang begitu panas. Na’udzu billah.
Ibnu Batthol mengatakan, bahwa ada ulama yang berpendapat, hadis yang ada menunjukkan bahwa yang mendapatkan ancaman hanyalah untuk orang yang “nguping,” dan yang membicarakan tersebut tidak suka yang lain mendengarnya.
Namun yang tepat, jika tidak diketahui mereka suka ataukah tidak, maka sebaiknya tidak menguping berita tersebut, kecuali dengan izin mereka. Karena ada hadis di mana Nabi ﷺ bersabda, bahwa terlarang masuk mendengar orang yang sedang berbisik-bisik (berbicara empat mata). Seperti ini dilarang, kecuali dengan izin yang berbicara. Demikian diterangkan oleh Ibnu Batthol dalam Syarh Shahih Al Bukhari.
Ancaman yang ada begitu keras ketika cuma sekadar menguping info, yang sebenarnya tidak disukai untuk disebar, walau itu benar. Lebih-lebih lagi jika yang disebar adalah berita dusta.
Hanya Allah yang memberi taufik.
Penulis: Al-Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal, MSc hafizhahullah
Sumber: https://rumaysho.com/7908-kelakuan-media-yang-terus-mengorek-aib.htm
=======================================================
KEHIDUPAN YANG BAIK
Allah 'Azza wa Jalla berfirman,
مـَنْ عَمـِلَ صَالِحـاً مِـنْ ذَكـَرٍ أَوْ أُنثَى وَ هُـوَ مـُؤْمِـنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَـاةً طَيِّـبَةً...
"Barangsiapa yang mengerjakan kebajikan, baik laki laki maupun perempuan dalam keadaan dia beriman, niscaya pasti akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik.." (Qs. An-Nahl/16: 97)
● Syaikh al-'Utsaimin rohimahullah berkata,
الحياة الطيبة ليست كما يفهمها بعض الناس السلامة من الآفات من فقر ومرض، لا بل الحياة الطيبة أن يكون الإنسان طيب القلب، منشرح الصدر، مطمئنا بقضاء الله وقدره، إن أصابته سراء شكر فكان خيراً له، وإن أصابته ضراء صبر فكان خيراً له، هذه هي الـحياة الطيبة، وهي راحة القلب، أما كثرة الأموال وصحة الأبدان فقد تكون شقاء على الإنسان وتعباً
Kehidupan yang baik itu bukanlah seperti yang dipahami oleh sebagian orang, yaitu selamat dari petaka petaka berupa kefakiran dan sakit.. bukanlah demikian..
Kehidupan yang baik itu adalah seseorang TELAH :
- menjadi baik hatinya dan lapang dadanya,
- tenang dengan qodho dan qodarnya Allah.
Apabila mendapatkan kebaikan, maka ia bersyukur, niscaya itu adalah kebaikan untuknya..
Apabila tertimpa musibah, maka ia pun bersabar, niscaya itu adalah kebaikan untuknya..
Inilah kehidupan yang baik, yaitu adanya ketenangan di dalam hati..
Adapun dengan banyaknya harta dan juga sehatnya badan itu terkadang menjadi kesengsaraan dan kepayahan terhadap manusia.
(Fatawaa Islaamiyyah - 4/64)
====================================================
KECELAKAAN BAGI MEREKA YANG MENYELISIHI SUNNAH RASULULLAH ﷺ
Menyelisihi sunnah Rasulullah ﷺ bukanlah perkara ringan. Dalam Al-Qur'an, Allah telah memperingatkan bahwa menyelisihi petunjuk Rasul bisa membawa akibat serius, termasuk fitnah (kesesatan) dan adzab (hukuman). Salah satu ayat yang sangat tegas tentang hal ini adalah:
📖 Surat An-Nur Ayat 63:
"Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah Rasul itu takut akan ditimpa fitnah atau ditimpa adzab yang pedih."
(QS. An-Nur: 63)
💥 Makna Kecelakaan karena Menyelisihi Sunnah
1. Kecelakaan Dunia dan Akhirat
Orang yang menyelisihi sunnah bisa mengalami kehancuran dalam kehidupan dunia, seperti tergelincir dalam bid’ah, terjatuh dalam dosa, bahkan terkena musibah sebagai bentuk teguran dari Allah.
2. Tersesat dan Disesatkan
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Barangsiapa yang hidup sepeninggalku maka ia akan melihat banyak perselisihan. Maka wajib atas kalian untuk berpegang dengan sunnahku dan sunnah para khalifah yang mendapatkan petunjuk."
(HR. Abu Dawud, hasan shahih)
Menyelisihi sunnah berarti memilih jalan perselisihan, dan itu adalah jalan kesesatan.
3. Terancam Tidak Diakui Sebagai Umat Nabi
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Barangsiapa yang mengada-adakan dalam urusan (agama) kami ini apa yang bukan darinya, maka itu tertolak."
(HR. Bukhari dan Muslim)
Maka amalan yang menyelisihi sunnah akan ditolak, tidak ada nilai di sisi Allah.
4. Terhalang dari Syafa’at Nabi ﷺ
Dalam hadits tentang telaga Nabi (al-Haudh), ada sekelompok orang yang diusir dari telaga, karena mereka mengubah-ubah agama (tidak mengikuti sunnah). Rasulullah berkata:
"Menjauhlah kalian! Menjauhlah kalian!"
(HR. Muslim)
📖 Dalam ayat yang lain Allah ﷻ berfirman:
"Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dipilihnya itu, dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam..." (An-Nisa: 115)
🧠 Tafsir Ringkas dari Ulama Salaf dan Ahli Tafsir:
1. Ibnu Katsir رحمه الله
Ayat ini menunjukkan ancaman keras bagi siapa saja yang:
◕ Menyelisihi Rasul ﷺ, setelah mengetahui kebenaran,
◕ Tidak mengikuti jalan kaum mukminin, yaitu para sahabat dan orang-orang yang berada di atas jalan mereka.
🔎 Poin penting:
“Mengikuti selain jalan kaum mukminin” artinya keluar dari manhaj (metode) mereka dalam memahami agama. Maka dia diancam dimasukkan ke dalam Jahannam.
(Diringkas dari Tafsir Ibnu Katsir)
2. Asy-Syaukani رحمه الله
Menjelaskan bahwa menyelisihi Rasul dan menyimpang dari jalan orang-orang mukmin menunjukkan kesengajaan memilih kesesatan, dan Allah akan biarkan orang itu tersesat dan dibinasakan karena pilihannya.
3. Imam Al-Qurthubi رحمه الله
Mengatakan bahwa ayat ini adalah dalil kuatnya penting ittiba’ (mengikuti) Rasul dan para sahabat, karena disebut secara eksplisit. Siapa yang menyelisihi mereka — apalagi sengaja — maka tempatnya di Neraka.
⚠️ Pelajaran Penting:
1. Jalan yang benar itu satu: yaitu jalan Rasul dan para sahabatnya. Selain itu adalah kesesatan.
2. Ittiba’ (mengikuti) Rasul & sahabat adalah syarat keselamatan.
3. Menyelisihi manhaj salaf (para sahabat) adalah perkara besar dan bisa menghantarkan pada kebinasaan.
💡 Kesimpulan:
Ayat ini menjadi landasan utama dalam manhaj salaf bahwa siapa saja yang ingin selamat harus:
◕ Mengikuti Rasul ﷺ,
◕ Mengikuti pemahaman para sahabat (sabilul mu’minin),
◕ Menjauhi semua bentuk penyimpangan agama, bid’ah, dan pemahaman yang tidak sesuai dengan generasi pertama umat ini.
🚨 Penutup Renungan:
Mengikuti sunnah bukan sekadar gaya hidup, tapi jalan keselamatan. Menyelisihinya berarti membuka pintu kecelakaan. Karena itu, kita harus terus belajar, mengamalkan, dan mencintai sunnah Nabi ﷺ, agar tidak tergelincir dalam fitnah zaman.
"Ikutilah sunnah, maka kamu akan selamat."
– Nasehat para ulama salaf
Nas-alulloha At-Taufiq wal Istiqomah 'alas Sunnah.
📲 @IslamAdalahSunnah
•┈┈•••○○❁🌻🕋🌻❁○○•••┈┈•
👉Silahkan gabung di group Telegram KOMUNITAS SUNNAH
https://t.me/komunitassunnah
==================================================
🍂" JAMINAN ALLAH BAGI ORANG YANG SHOLAT SUBUH TEPAT WAKTU....
◼️Waktu subuh adalah waktu yang penuh kebaikan.
*Yaitu waktu yang telah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mintakan doa sebagai waktu yang berkah.
◼️Waktu subuh juga merupakan waktu yang penting, yang dilaksanakan shalat subuh pada waktu tersebut.
◼️Shalat Subuh sangat penting untuk dilakukan sebab memuat berbagai faedah sebagai berikut :
✅(1). Menjaga Shalat Subuh dapat jaminan masuk surga.
◾Dari Abu Musa radhiyallahu ‘anhu,,,, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Barangsiapa yang mengerjakan shalat bardain (yaitu shalat Shubuh dan Ashar) maka dia akan masuk surga.”
[HR. Bukhari, no. 574 dan Muslim, no. 635]
✅(2). Menjaga Shalat Subuh akan mendapat jaminan Allah ‘Azza wa Jalla.
◾Dari Jundab bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu,,,, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :“Barangsiapa yang shalat Shubuh, maka ia berada dalam jaminan Allah. Oleh karena itu janganlah menyakiti orang yang shalat Shubuh tanpa jalan yang benar.
Jika tidak, Allah akan menyiksanya dengan menelungkupkannya di atas wajahnya dalam neraka jahannam.”
[HR. Muslim, no. 657]
✅(3). Shalat Subuh disaksikan oleh para malaikat
Allah Ta’ala berfirman :
"Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) Shubuh. Sesungguhnya shalat Shubuh itu disaksikan (oleh malaikat).”
(QS. Al-Isra’: 78)
✅(4). Shalat Subuh itu berat bagi orang munafik.
◾Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Tidak ada shalat yang lebih berat bagi orang munafik selain dari shalat Shubuh dan shalat Isya. Seandainya mereka tahu keutamaan yang ada pada kedua shalat tersebut tentu mereka akan mendatanginya walau sambil merangkak.”
[HR. Bukhari, no. 657]
Selamat menunaikan ibadah shalat subuh..🕌
=============================================
Teruslah berbuat baik
Muamalah Allah Terhadapmu Sesuai Dengan Muamalahmu Terhadap Hamba-Nya
Balasan suatu perbuatan sesuai dengan perbuatan tersebut. Allah ta’ala bermuamalah dengan hamba sesuai muamalah hamba terhadap sesamanya, maka bermuamalah-lah dengan hamba Allah ta’ala dengan muamalah yang mana engkau mengharapkan Allah ta’ala bermuamalah seperti itu terhadapmu.
Hendaklah engkau senantiasa meringankan beban orang lain supaya Allah ta’ala meringankan bebanmu.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barang siapa yang menolong kesusahan orang muslim, maka Allah ta’ala akan menolongnya dari kesusahan pada hari kiamat.” (HR. Bukhari). Beliau juga bersabda: “Barang siapa yang menyelamatkan orang dari kesusahan, maka Allah ta’ala akan menyelamatkannya dari kesusahan pada hari kiamat.” (HR. Ahmad)
Tolonglah orang yang membutuhkan pertolongan, maka kamu akan ditolong Allah ta’ala.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Allah ta’ala menolong seorang hamba selagi hamba tersebut menolong saudaranya” Beliau juga bersabda: “Barang siapa menolong saudaranya yang membutuhkan maka Allah ta’ala akan menolongnya.” (HR. Muslim)
Jadilah engkau orang yang mempermudah kesulitan orang lain. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barang siapa yang mempermudah kesulitan orang lain, maka Allah ta’ala akan mempermudah urusannya di dunia dan akhirat.” (HR. Muslim).
Gabung grup WhatsApp
https://chat.whatsapp.com/Gy2T4ioAGWr6EDiKKMJyr6
========================================
MENYELISIHI IBADAH RASUL?
Ustadz Ammi Nur Baits حَفِظَهُ الله تعالى
🗓️ Selasa, 24 Juni 2025
🏢 Masjid Kampus UGM, Yogyakarta
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Pembahasan kajian pagi ini adalah perihal memuliakan Sunnah Nabi ﷺ, untuk bisa memahami dengan baik maka mari kita perhatikan firman Allah سبحانه و تعالى
قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ ٱللَّهَ فَٱتَّبِعُونِى يُحْبِبْكُمُ ٱللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَٱللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
Artinya: Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu". Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.[Surat Ali ‘Imran Ayat 31]
Ayat ini menentukan hukum bagi siapa saja yang mengklaim kecintaannya kepada Allah tetapi tidak mengikuti jalan yang diajarkan oleh nabi Muhammad. Dia adalah orang yang berdusta atas klaimnya pada perkara yang sama, sehingga dia mengikuti syariat dan agama nabi Muhammad dalam semua perkataan, perbuatan, dan keadaannya, [Tafsir Ibnu Katsir]
Sebagaimana pepatah
كُلٌّ يَدَّعِي وَصَلاً بِلَيْلَى … وَلَيْلَى لَا تُقِرُّ لَهُمْ بِذَاكَا
(Semua orang mengaku punya hubungan cinta dengan Laila…Namun Laila menolak pengakuan mereka itu…)
Ujian bagi hamba jika memang benar-benar mencintai Allah maka benar-benar akan mengikuti Rasulullah ﷺ, dalam segala perkaranya baik lahir maupun batinnya, berusaha melaksanakan perintahnya dan menjauhi larangannya.
Bagi wanita terdapat perintah untuk menjaga diri dari tabarruj & sudah diingatkan oleh Allah سبحانه و تعالى dalam firmannya:
وَقَرۡنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجۡنَ تَبَرُّجَ ٱلۡجَٰهِلِيَّةِ ٱلۡأُولَىٰۖ
“Dan menetaplah di rumah-rumah kalian dan jangan memamerkan kecantikan (bertingkah) seperti orang jahiliyyah dulu.” (QS. Al-Ahzab : 33)
Mentaati utusan yakni Rasulullah ﷺ itu sama dengan mentaati Allah, sebagaimana firman Allah سبحانه و تعالى
مَّن يُطِعِ ٱلرَّسُولَ فَقَدْ أَطَاعَ ٱللَّهَ ۖ وَمَن تَوَلَّىٰ فَمَآ أَرْسَلْنَٰكَ عَلَيْهِمْ حَفِيظًا
Artinya: Barangsiapa yang mentaati Rasul itu, sesungguhnya ia telah mentaati Allah. Dan barangsiapa yang berpaling (dari ketaatan itu), maka Kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka.[Surat An-Nisa Ayat 80]
Tidak mungkin hadits shahih bertentangan dengan Al Quran, karena Nabi ﷺ bersabda berdasarkan wahyu bukan dari hawa nafsu.
wallahu'alam
Youtube;https://www.youtube.com/watch?v=NlMvLbnimf4
======================================
Tidak ada komentar:
Posting Komentar